Jembatan Senilai Rp 735 Juta Dihancurkan. Ada Apa ? | WWW.JAKARTAKOMA.COM
google.com, pub-5357973904361497, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Jembatan Senilai Rp 735 Juta Dihancurkan. Ada Apa ?

TANGERANG, jakartakoma.com – Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Pemakaman Ruang (DPUPR) dinilai telah melakukan tindakan buang – buang duit untuk pembangunan infrastruktur. Pasalnya, ada jembatan yang baru berumur 4 tahun sudah dihancurkan.

 

Jembatan yang dibangun tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 735.860.000,00 itu adalah jembatan di RT. 03 RW. 07 Kelurahan Poris Jaya Kecamatan Batuceper. Jembatan ini menghubungkan jalan Maulana Hasanuddin dengan jalan lingkungan berupa gang sempit permukiman warga. Ukuran jembatan diperkirakan selebar 5 meter dengan bentang sekitar 7 meter.

 

Data yang didapat dari situs pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kota Tangerang, jembatan itu dibangun dengan pagu anggaran Rp 770.000.000,00 dari APBD Kota Tangerang tahun 2019 dan nilai HPS sebesar Rp 761.916.068,00. Jembatan dikerjakan oleh CV. AZKA MULIA UTAMA dengan nilai kontrak sebesar Rp 735.860.000,00.

 

Sekitar 2 pekan lalu jembatan tersebut diluluhlantakkan dengan menggunakan excavator. Jembatan yang dibangun dengan uang rakyat lebih dari Rp 735 juta itupun hilang tak berbekas. Jembatan ini diluluhlantakkan karena ada proyek baru senilai Rp 15 miliar di lokasi yang sama yang dibiayai dari APBD Kota Tangerang tahun 2024.

 

Menanggapi kondisi itu, Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Publik dan Pembangunan (JPKPP) Juara Simanjuntak menilai bahwa DPUPR telah melakukan tindakan buang duit.

 

“Ini tidak lagi sekadar pemborosan. Tetapi sudah kategori buang duit. Dibangun 4 tahun lalu, eeeh sekarang dihancurkan. Ada apa ini ?,” ujarnya, Selasa (3/9/2024) di Tangerang.

 

Lebih jauh dia mengatakan bahwa fakta itu adalah bukti dari perencanaan yang asal – asalan di DPUPR Kota Tangerang.

 

“Saya menilai itu sebagai perencanaan yang asal – asalan di DPUPR,” tegasnya.

Berita Lainnya  Kalapas Cilegon Himbau Warga Binaan Jadikan Rasulullah Sebagai Teladan

 

“Saya melihat bahwa DPUPR Kota Tangerang beberapa tahun terakhir ini seolah gelap mata dan tanpa logika dalam perencanaan pembangunan. DPUPR merencanakan sejumlah proyek tanpa pertimbangan kemanfaatan dari proyek itu. Yang penting ciptakan proyek sebanyak mungkin. Sepertinya begitu prinsipnya,” tambahnya lagi 

 

Dia mencontohkan pembangunan jembatan di saluran pembuang (outlet) Situ Cipondoh dekat Masjid Komplek Garuda. Jembatan itu tidak berfungsi sama sekali.

 

“Untuk apa jembatan itu dibangun ? Toh jalan tersebut dari dulu ditutup dengan portal oleh warga komplek Garuda. Padahal, kalau tidak salah, jembatan itu dibangun dengan anggaran sebesar Rp 568.879.000,00,” katanya.

 

Terkait pemusnahan jembatan yang baru berumur 4 tahun itu, Juara mengaku akan segera mempertanyakannya ke Pj. Walikota dan DPRD Kota Tangerang.

 

“Kami akan mempertanyakan hal itu ke Pj. Walikota dan DPRD,” pungkasnya.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni yang didatangi ke kantornya untuk dikonfirmasi, tidak berada di kantor. 

 

“Bapak sedang mengikuti acara pelantikan di Puspem,” kata petugas keamanan s

etempat, Rabu (4/9/2024). (Lis)

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses