SMA negeri 15 Kota Tangerang Mendadak Jadi Sorotan, Utang Lemari Sampai Biaya Study Tour Yang Fantastis.

JAKARTAKOMA

TANGERANG| Awal Tahun 2023, SMA Negri 15 Kota Tangerang mendadak menjadi sorotan di kalangan pemerhati dunia pendidikan di masyarakat. Pasalnya, sekolah tersebut membelanjakan lemari untuk menyimpan piala dengan alasan untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar, serta biaya study Tour berbiaya jutaan rupiah.

‘Niniek Nurcahya S.Pd, M.Pd’ Kepala sekolah SMA negeri 15 Kota Tangerang, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya memberikan alasan menohok. Ternyata pengadaan lemari tersebut masih hutang, dan beranggapan agar ruangan tidak menjadi sempit dan agar lebih indah di pandang.

“Pembelian lemari itu agar uangan tidak menjadi sempit dan agar lebih indah di pandang. Sebab itu adalah hasil dari prestasi anak anak didik di SMA negeri 15,” kata Niniek dengan santai (Rabu 18/1/2023).

Lanjut kata Niniek, terkait anggaran yang di gunakan untuk pengadaan nya hasil dari hutang dana BOS yang belum keluar di tahun ini, dan itu di perbolehkan dalam penggunaan dana tersebut, sama hal dengan pembayaran listrik dan sebagai nya.

“Ini juga untuk mendukung kebutuhan sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar siswa,” ujarnya berkelit.

Deddy Purnomo Sekjen DPD GNP TIPIKOR ( Tindak Pidana Korupsi ) Kota Tangerang, saat ditemui wartawan diruang kerja nya memberikan reaksi. Menurut nya, kalau pengadaan barang dan jasa di SMA negeri 15 Kota Tangerang itu patut di pertanyakan.

“Ini awal tahun, dan terkait belanja barang dari dana BOS harus melalui banyak prosedur yang di lalui. Seperti harus melaporkan ke kementerian melalui Sistem Informasi Pengadaan Barang di Sekolah (SIPLAH) dan harus ada Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) yang masuk melalui Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (ARKAS),” jelasnya.

Menurut nya, dalam penentuan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah harus dibuat selama satu Tahun kedepan.

“Pertanyaan nya adalah, apakah regulasi perencanaan tersebut sudah di tempuh? Sebab kalau tidak, dalam pengadaan di indikasi sangat rawan akan KKN,” imbuh nya.

Lagi kata Deddy, dalam pengadaan harus melalui Aplikasi yang sudah di sediakan dan tehnis pembayaran nya pun harus langsung ke pemilik aplikasi seperti Blibli.com dan atau aplikasi lain nya.

“Jika dalam pengadaan tersebut tidak melalui prosedur yang sudah di sediakan oleh negara, berarti ini kesengajaan dan menjadi temuan. Jika memang ada prosedur yang di langgar akan kita akan laporkan ke penegak Hukum,” tandas nya.

Selain belanja lemari yang disorot DPD GNP Tipikor, Dedy juga pertanyakan Perpisahan dan Wisuda SMA negeri 15 Kota Tangerang yang akan dilaksanakan keluar daerah dengan jutaan rupiah.

Dedy menjelaskan, SMA negeri 15 Kota Tangerang yang akan mengadakan perpisahan ke Malang Jawa Timur dengan biaya jutaan rupiah. Dan itu sangat membebani orang tua siswa yang tidak didukung oleh perekonomian, apalagi baru berjalan ke pemulihan ekonomi akibat Covid-19 yang berkepanjangan.

Salah satu orang tua murid menceritakan, rencana sekolah akan mengadakan perpisahan siswa di luar daerah ke Malang Jawa Timur, dirinya sangat terbebani oleh anggaran yang di buatkan karena mencapai jutaan rupiah.

Sekali lagi, Niniek Nurcahya S.Pd, M.Pd Kepala sekolah SMA negeri 15 Kota Tangerang membenarkan diri.

Beralasan kalau kegiatan study Tour tersebut masih kebijakan dari Kepsek yang terdahulu dan pihak sekolah hanya mengetahui saja dan sebenarnya sekali pun siswa tidak bisa ikut pun tidak ada masalah sebab ini juga belum valid.

“Saya sangat berterima kasih kepada kawan kawan media, dengan adanya informasi keberatan dari orang tua siswa sehingga ini menjadi rekomendasinya untuk mengevaluasi rencana perpisahan keluar daerah tersebut,” ucap Niniek seolah membenarkan diri.

(Red)

Related Posts