Jakartakoma.id, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang berperan penting dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan Posyandu melibatkan berbagai pihak termasuk tenaga kesehatan, kader Posyandu dan masyarakat setempat. Namun, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan elemen tambahan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan efektivitas Posyandu. Mahasiswa, khususnya mahasiswa kesehatan, sosial dan pendidikan, dapat berkontribusi dalam berbagai aspek mulai dari penyuluhan kesehatan, pendampingan ibu hamil, hingga membantu pencatatan administrasi.
Kontribusi Mahasiswa KKN universitas Peradaban dalam Kegiatan Posyandu
1. Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan
Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator kesehatan bagi masyarakat. Mereka dapat memberikan edukasi mengenai gizi seimbang, pentingnya imunisasi, pencegahan penyakit, dan gaya hidup sehat. Dengan pendekatan yang interaktif dan berbasis bukti, mahasiswa dapat membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Pendampingan dan pemeriksaan kesehatan
Mahasiswa, terutama dari farmasi, dapat membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan dasar seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, serta tekanan darah. Mereka juga dapat mendampingi ibu hamil dan balita dalam sesi konsultasi gizi dan kesehatan.
2.Administrasi dan Pendataan
Salah satu tantangan dalam pelaksanaan posyandu adalah pengumpulan data yang akurat dan terorganisir. Mahasiswa dapat berkontribusi dalam pencatatan tren kesehatan ibu dan anak dan memastikan bahwa data yang dikumpulkan digunakan untuk analisis dan evaluasi program kesehatan masyarakat.
3.Pemberdayaan Masyarakat
Dengan melibatkan mahasiswa, masyarakat sekitar dapat lebih termotivasi untuk aktif dalam kegiatan posyandu. Mahasiswa dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif dalam menjaga kesehatan keluarga.
Tantangan dan Solusi
Meskipun kehadiran mahasiswa membawa manfaat yang besar, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, seperti pengetahuan praktis mahasiswa yang terbatas, masalah dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa dapat mengambil manfaat dari pelatihan dasar sebelum terjun ke lapangan dan secara aktif bekerja sama dengan posyandu dan petugas kesehatan.
Kesimpulan
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan posyandu merupakan langkah positif dalam membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik. Melalui penyuluhan, pendampingan kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat, mahasiswa dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas layanan posyandu. Selain itu, pengalaman ini juga memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam pengembangan keterampilan dan pemahaman mereka terhadap isu-isu kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antara perguruan tinggi, tenaga kesehatan, dan masyarakat perlu terus ditingkatkan agar posyandu semakin optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.(Noer)
Sumber: Ahmad Ainul Yaqin mahasiswa universitas peradaban Bumiayu